Sabtu, 08 Februari 2014

TERSAKITI ADALAH SUATU PILIHAN



Catatan Untuk Para Pecundang....!!!!

Dalan Iki Mbiyen Nate Tak liwatiKita manusia sebagai makhluk sosial, mau tidak mau dalam mencukupi kebutuhan harus berinteraksi dengan makhluk Tuhan yang lain. Dalam berinteraksi dengan makhluk Tuhan yang lain khususnya bersosialisasi dengan sesama manusia sering kita merasa tersakiti. Sebenarnya apakah perasaan tersakiti itu? Menurut pendapat kami, Tersakiti adalah sesuatu perasaan tidak enak yang ditimbulkan oleh prasangka kita sendiri dalam menerima ucapan dan atau tindakan orang lain yang mereka sengaja maupun tidak terhadap kita.
Perasaan tersakiti ini tidak nyaman dan tidak mengenakkan, lebih parah lagi untuk beberapa orang yang tidak bisa menyikapi dengan bijak perasaan ini bisa mengakibatkan efek yang jauh lebih mengerikan dari yang pernah kita bayangkan, misal depresi, gangguan jiwa mungkin sampai dengan bunuh diri. Selanjutnya bagaimana seharusnya kita menyikapi sehingga bisa kita jadikan pendongkrak dari kualitas pribadi kita atau paling tidak bisa meminimalisir efek negatifnya?

Sesuai dengan judul tulisan ini bahwa merasa tersakiti adalah suatu pilihan, loh bagaimana itu bisa menjadi pilihan kita? Masalahnya kita juga tidak pernah memilih bahkan tidak juga berharap orang lain untuk berkata atau berbuat sesuatu yang bisa menyakiti kita, dengan demikian bagaimana bisa bahwa merasa tersakiti adalah pilihan kita?

Merasa tersakiti merupakan suatu pilihan adalah suatu cara memanagement perasaan kita sendiri dalam menerima ucapan dan atau tindakan orang lain terhadap kita. Jadi kita harus bisa memilih apakah kita menerima ucapan dan atau tindakan tersebut sebagai sesuatu yang bisa menyakiti kita atau tidak. Bagaimana kita dapat memilih? Perasaan itu kan alamiah? Kami jawab kita dapat memilih, kenapa?

  • KARENA PERASAAN KITA ADALAH MILIK KITA DAN SIAPA LAGI YANG BERTANGGUNGJAWAB ATAS PERASAAN KITA SELAIN KITA SENDIRI?
  • KITA TIDAK BISA MENGANDALKAN BAHKAN MENGHARAPKAN ATAU MENGGANTUNGKAN KEPADA ORANG LAIN UNTUK SELALU MENJAGA PERASAAN KITA.
Bagaimana kami bisa mengatakan kita bisa memanagent perasaan kita? Lihat saja di sekeliling kita, banyak orang dengan kepribadian, sifat dan watak yang berbeda – beda. Mereka tidak memiliki kepribadian tersebut dikarenakan dari faktor bawaan lahir semata namun kepribadian tersebut terbentuk dari pengaruh lingkungan dan kemampuan dan kemauan meraka untuk memanagement perasaan mereka.
Jadi intinya kita dapat memilih apakah kita harus:

MERASA TERSAKITI 
dengan konsekwensi :
Kita akan terpuruk padahal orang yang menyakiti kita tidak merasa menyakiti kita ( jika mereka tidak sengaja ) atau bahkan orang tersebut bersorak sorai ( jika mereka memang bertujuan untuk menyakiti dan melemahkan kita ).

MERASA TIDAK TERSAKITI
Dengan merasa tidak tersakiti kita akan memiliki perasaan dan fikiran yang lebih jernih sehingga bisa menganalisa mengapa orang lain berkata dan atau bertindak demikian. Selanjutnya kita bisa introspeksi dan hikmahnya kita bisa memperbaiki diri dan kualitas kepribadian kita.
 ________________________________________________________************************

Facebook Jagaedwa Batara

BARANG DAN JASA